menatapnya dengan hati-ku kini ku tak mampu
menyentuhnya dengan jiwa-ku kini ku tak sanggup
merengkuhnya dengan hasrat-ku pun takan menjadi mudah
takan mudah untuk hatiku
tak mudah pula untuk jiwaku
seberat asa bagi hasrat-ku
sungguh teramat sulitnya memeluk jiwa-mu
merengkuh hati-mu
menangis pun kini ku tak mampu
karna telah habis dan mengeringnya air mata-ku
tertiup angin dan hilang bersama mentari
telah hilang tawa-ku
tertelan gelombang asa yang hilang
yang terselimuti embun kerinduan jiwa
untuk-mu...
Itulah aku
aku yang selalu ada di sini
dalam jiwa yang hampir mati bersama hilangnya mentari
Hanya aku..
hanya aku..
jangan dipertanyakan lagi (-_-)