Pages

Friday 8 October 2010

Dia yang ku rindukan_

Suatu sore nan indah di temani hujan yang menari enggan tapi sungguh sangat mengagumkan, di sana dalam bis kota ku duduk sendiri sambil menatap hujan yang berlari.

Ketika bus mulai berhenti lagi untuk membawa penumpang yang akan menuju kota Jakarta, Merak dan sekitarnya. Seorang pria duduk disampingku, tiba-tiba kucium bau harum yang selalu aku rindukan selama ini. Tapi sungguh enggan ku tuk memalingkan muka ku ke arahnya. Ya allah apakah benar ini dia??? sungguh ku tak akan pernah bisa melupakan apa-apa tentang nya. Bahkan walau hanya bau keringatnya pun tak bisa kulupakan. Ya allah telah lama ku hapus semua kenangan tentangnya, bahkan segala sesuatu tentangnya dan apa-apa yang telah ia beriakan pada ku telah ku kembalikan pada keluarganya. Bukan ku ingin melupakannya, tapi karna teramat sangat ku mencintainya hingga semuanya seakan menyiksakku dan itu sungguh sangat menyakitkan.

Bis ini mulai berlari lagi mengejar para penumpang yang akan pergi, matahari pun kini telah tenggelam dengan sempurna digantikan bulan yang menawan. Masih ku tak ingin memandang kearahnya, karna sungguh takut ku bahwa ini hanya hayal ku saja yang karna telah lamanya hati ku merindunya. Tiba-tiba "bugh" bunyi sesuatu terjatuh disana, kupalingkan muka ku dengan segera ke arah suara itu tapi pandangan ku tak sampai ke arah suara itu. Dengan takut ku melihat ke arahnya dan menanyakan suara apakah yang terjatuh barusan. Tetapi, ya allah kuatkanlah iman ku, sadarkanlah aku sesadar-sadarnya jangan sampai air mata ini mengalir deras di hadapannya dan jangan sampai ku permalukan diriku karna memeluknya.

Ya allah... suara ini, wajah ini,serta bau harum yang sejak tadi kucium ternyata memang benar miliknya yang ku rindu selama ini, yang kucinta hingga saat ini. Ya allah sedang bermimpikah aku, apa ini hanya hayalku karna sangat teramat ku merindunya hingga selalu kusebut namanya dimana pun dan kapanpun ku mengingatmu. Ya allah ataukah kau bangunkan kembali ia hanya untuk menemuiku malam ini?? akh... tapi itu sungguh tak mungkin. Ya allah kau tau hatiku, kaulah yang teramat sangat mengetahui segala apa yang ada di setiap hati hambamu.

Semuanya sama bahkan cara bicaranya pun layaknya dia yang kucintai hanya logat bicaranya saja yang sedikit berbeda. Segera ku palingkan muka ku kembali ke arah jendela berpura-pura melihat jalan dan tarian hujan, mata ku terasa sangat panas dan air mata ini terus mengalir tak terbendung, Ku sembunyikan wajah ku yang basah agar tak terlihat olehnya, ku sembunyikan di balik kerudung putih yang tengah ku kenakan ini. Dan teringat akan suatu rasa tentangku dan dia.

Aku ingat saat itu ketika belum ku kenakan kerudung di kepala ku, dan sungguh teramat tidak sukanya aku memakai baju panjang dan tertutup. Dia tak pernah melarangku memakai apapun yang ku ingin kenakan, walau sebenarnya iya tidak setuju dengan pilihanku karna sungguh teramat tidak sukanya iya jika ada seseorang yang mencuri pandang kepadaku dengan apa yang ku suka kenakan pada saat itu. Tapi ia tak pernah melarangku. Suatu hari ia berkata pada ku jika aku mengenakan pakaian panjang dan tertutup, serta mengenakan kerudung sungguh aku akan terlihat lebih cantik dan akan lebih berbahagianya ia atas ku.

Ya allah, apakah ia bisa melihatku dari sana, dari surgamu??? Lihatlah a, apa yang kau inginkan, kau impikan dan kau sangat harapkan atas ku telah kulakukan dengan hati ku. Berbahagiakah kau a atas kebahagiaanku saat ini karna kerudung hati dan jiwa kini ku kenakan bersama raga ku karna allah dan kupersembahkan untuknya, untuk mu, serta untuk diri ku sendiri. Ku harap kau bisa melihat ku dan berbahagia atas kebahagiaan ku menemukan diriku.

Ku hapus air mata ini dengan kerudun putih yang kukaenakan, ku tengok ke arah nya yang kini telah terlelap dalam timangan malam. Inginku memegang tangannya dan menangis di bahunya melepaskan rinduku sama seperti yang selalu aku lakukan pada mu dahulu jika telah lama tak bertemu. Ingin ku cium tangannya dan ku peluk erat dirinya seakan-akan dia itu adalah engkau a. Tapi akal sehatku masih berjalan dengan baik dan allah selalu melindungi hatiku dari bisikan hawa nafsu yang di hembuskan setan di hatiku agar ku tidak mempermalukan diriku terutama dia yang telah memberikan kehidupan ini pada ku.

Tak terasa sudah hampir sampailah aku ke tempat tujuanku, tak tega ku membangunkannya hanya untuk sekedar lewat tapi ku tak mungkin tidak membangunkannya jika ku ingin turun di tempat yang semestinya. Seulas senyuman ku lihat dari bibirnya dan ku balas dengan senyuman termanis yang kumiliki. Itulah perjumpaan singkatku dengan seseorang yang namanya pun ku tak tau tapi sungguh sangat berkesan untukku. Terimakasih ku untuknya karna secara tidak langsung ia telah mengobati kerinduan ku beberapa tahun ini, kerinduanku untuknya yang ku cintai. Terimakasih ya allah kau gerakan hatinya serta kau mudahkan langkahnya untuk naik di bis bahkan tempat duduk yang sama pula denganku, hingga rinduku beberapa tahun ini untuknya telah tercurahkan walau hanya dengan sedikit pandangan dan singkatnya pertemuan. cara ia bicara, bau harum tubuhnya, serta senyuman yang tulus darinya walau dia bukanlah orang yang ku rindukan dan kucintai selama ini. Tetapi dengan segala kemiripin yang teramat sangat ini pun tak menjadi suatu beban yang berarti. karna ku anggap dia adalah dia yang kau turunkan malam ini untuk bertemu denganku serta mengobati luka rinduku.

Ya allah terimakasih telah kau kabulkan doa-doa kerinduanku untuknya melalui dia yang namanya pun tidak aku tau...

Tanah-ku

Tak pernah terlihat oleh mu apa-apa saja yg kulakukan
di mata mu aku hanya seorang yg salah
yg tak pernah melakukan kebaikan
di mata mu aku hanya seorang pemalas yg hanya bisa diam tanpa melakukan apapun
tak pernah ada pekerjaan ku yg kau hargai
karna aku adalah tempat kesalahan mu
tempat kau melampiaskan kekesalan mu.
Knp harus selalu aku yg menjadi alas kaki mu?
Tak pernah kah kau tau jika aku tersakiti karna nya?
Tak pernah kah kau merasa bahwa aku sangat menyayangi mu?
Tak p'nah ku merasakan dekapan hangat mu melindungi ku yg menggil sendiri.
Apa kau menyadarinya?
Kau selalu menatap ku dengan sinis
dengan kekesalan yg tak p'nah berkurang walau waktu tlah bnyk meninggalkan ku
kumohon lihat lah aku...
Aku yg selalu akan menyayangi mu.